Minggu, 31 Maret 2013

Jejak di Bulan Maret


Hai, hai, hai..” minggu pagi di penghujung maret disapa kembali oleh lembaran koran, ditemani segelas air putih segar dan aku siap menyongsong terbit mentari. Ia timbul dari timur, memberikan senyuman terindahnya kepadaku, kau, kita dan semua makhluk tuhan yang ada di muka bumi.
Tidak terasa mentari di penghujung maret secerah ini, warnanya benar-benar berbinar, bersinar terang di kota ini. Sebuah koleksi alam yang tidak dapat ditandingi keindahannya dan kebesarannya. Mungkin ia raja dari tata surya, raja yang menyinari dan menghangatkan galaksi ini, pikirku.
Bulan ini banyak hal penting terjadi dalam keseharianku, mulai dari kebosanan, keingintahuan, kenyamanan dan lain sebagainya. Awal bulan ini kulewati dengan ide kosong melompong di kepala, tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan semester yang memasuki fase akhir. Kemudian ada ketertarikan dengan novel-novel “ya.. walaupun sedikit” tapi itu membantu membangun daya imajinasi-ku, dan kurasa itu hal yang positif, walaupun sederhana.
Jam-jam kosong mungkin terlalu sayang untuk dibuang pada bulan ini, ada banyak kegiatan yang harus dilakukan dan ada banyak tempat yang dapat dikunjungi. Kota ini memang memberikan banyak pilihan dan aku menyukainya.
Bosan memang sering menjadi wabah mematikan pada bulan ini, belum lagi dengan sikap yang malas bergerak walaupun hanya untuk berseih-besih kamar, aku rasa hal itu yang sangat memalukan. Tapi, mau tidak mau harus dilakukan juga dan entah bagaimana caranya hal tersebut menjadi kebiasaan yang harus di-dawamkan, semoga.
Sekedar berbincang tentang kota dan negara ini, ini adalah bulan simpati masyarakat Indonesia terhadap sepak bola ditandai dengan suksesnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI dan Indonesia terhindar dari sanksi FIFA. Bulan ini-pun menyediakan drama yang terjadi pada tubuh partai berkuasa di Indonesia, partai Demokrat, dan kemudian dilanjutkan dengan KLB-pula yang diadaakan di pulau dewata, Bali. Aku-pun mengucapkan selamat pada Bapak SBY yang telah terpilih menjadi ketua umum partai dan semoga dapat bahu-membahu membangun bangsa menjadi lebih baik lagi, itu harapanku sebagai rakyat biasa.
Duka juga tak bisa dielakkan dari negeri ini, mulai dari pembakaran Kantor Polres di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, penembakan di Lapas Cebongan, Yogyakarta dan masih banyak lagi konflik yang terjadi di bulan ini diberbagai wilayah Indonesia.
Selain itu, ada hal yang sangat ironi dengan bumi pertiwi yang megah ini, harga bawang yang menjadi salah satu komuditas penting masyarakat Indonesia melambung tinggi luar biasa, entah apa yang terjadi dengan perekonomian negeri dan tanah pertaniannya, akhir-akhir ini, harga cabai yang malah menyusul bawang, “Ooooh...”. Semoga hal-hal tersebut dapat diselesaikan dan negeri ini menjadi aman, tentram dan sejahtera kembali, doaku.
Ngoong-ngomong..” Bagaimana hari-hari kalian di bulan ini? Tentu kalian memiliki hari-hari yang sangat berbeda dan tentu dengan bingkai dan alur cerita yang kalian buat sendiri. Apapun itu, semoga hal-hal positif selalu kita raih dan menjadikannya motivasi dan pelajaran yang baik untuk kedepan.
Aaah..” hari akan memasuki tanggal satu april esok hari, namun menurutku bukan tanggalnya yang menjadi hitungan, tapi hari-harinya. Semakin menyadari hari yang telah lewat, mungkin kita akan semakin menyadari ada sesuatu yang terasa kurang, wajar, itu sifat alamiah manusia. Lalu, dari sanalah peran dari pribadi kita untuk menyikapinya, mau ke arah mana?
Hidup tidak pernah berhenti, ia akan berjalan memangkas waktu. Dalam hal itu pula ada berbagai macam kemungkinan yang menjadikan hidup manusia menjadi sangat-sangat indah. Tawa dan tangis adalah bumbu, dan yang terpenting adalah usaha dan proses.
Oh iya, tidak semua hari dapat kita ingat kejadiannya dan tidak semua hari dapat membuat kita tersenyum puas, aku-pun mengalami itu. Tapi, apa salahnya jika kita lihat kembali jadwal kita, susun ulang rangka kegiatan dan bangun semangat baru untuk kedepan. Layaknya menyiapkan segelas kopi atau teh hangat dipagi hari lalu nikmati secara perlahan, mengapa tidak !!??
Salam...
Jogja, 31 Maret 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar