Kamis, 21 Maret 2013

Dari Pinggiran


Sore, aku terduduk di sudut jalan gang, disamping lapangan bola voli, dikampung tempat dimana aku tinggal untuk saat ini. Angin semilir menyapa, menyejukkan suasana, semakin bersahabat inginnya, kurasa.
Lalu-lalang motor dari berbagai rupa melewati wajahku, meneriakkan mesin-mesin yang mengarah pada kelelahan pengendaranya. Ya, wajah lelah dapat terlihat dari sudut mata mereka, dari gerak yang sudah tak nyaman diatas kendaraan besi tersebut.
Anak-anak kecil kulihat sedang bermain gembira dilapangan, menghabiskan hari dibawah matahari senja yang teduh. Senang aku melihatnya, tertawa riang, bernyanyi dan berlari-lari. Entah apa yang dimainkan, dinyanyikan, tak kuperhatikan terlalu jauh.
Anak-anak muda sebagian ada yang masih nongkrong dipinggir jalan gang, sebagian lagi berolah raga kecil-kecilan dilapangan yang dapat dibilang cukup luas. Badminton sedang meraja-lela akhir-akhir ini dikalangan pemuda kampung, santai, meriah dan cukup energik untuk mengeluarkan kalori dari dalam tubuh.
Aku berpikir kampung ini memang tidak terlalu besar, tapi setidaknya ada fasilitas yang dapat mendukung kegiatan warganya. Yang ringan-ringan saja menurutku, lapangan contohnya.
Ya, tempat bekumpul seperti lapangan kurasa menjadi salah satu fasilitas yang dipandang perlu untuk setiap kampung atau desa, karena ia dapat difungsikan menjadi wahana untuk berbagai macam kegiatan masyarakat sekitar.
Dan lapangan yang sedang ku tongkrongi dibelakangku ini, telah memberikan banyak kontribusi bagi masyarakatnya, tempat anak-anak bermain, tempat berolahraga, tempat mengadakan acara-acara kampung, acara tahunan, bahkan untuk ibadah-pun dapat dilakukan seperti salat ‘Ied.
Komunikasi masyarakat-pun aku rasa dapat bejalan dengan baik dengan adanya fasilitas atau tempat yang mendukung, tak perlu lagi jauh-jauh untuk mengadakan suatu acara, toh ditempat sendiri sudah tersedia.
Anak-anak-pun tak perlu lagi bermain jauh keluar kampung, lapangan telah menjadi tempat yang baik untuk mereka bermain, dan begitu pula bagi kalangan muda dan seterusnya.
Namun hal ini tidak dapat dilihat di berbagai kota-kota besar, tidak semua masyarakat kampung atau daerah yang terletak di kota besar dapat menikmati lapangan yang dapat mereka gunakan untuk hal-hal yang demikian. Sedikit-banyak tempat tersebut telah beralih fungsi dari ruang publik menjadi tempat-tempat usaha pribadi atau perumahan-perumahan umum yang semuanya berbasis materi.
Tidak dapat disalahkan memang, ketika seseorang atau suatu badan membangun tempat yang ber-orientasikan bisnis. Tapi, kebutuhan akan ruang publik merupakan keperluan yang harus juga dipikir dan ditimbang oleh setiap anggota masyarakat yang ada, sejak dari pimpinan tertinggi seperti Presiden dengan kepanjangan tangannya dibawah kendali dinas Pekerjaan Umum, pejabat-pejabat propinsi hingga tingkat RT/RW setempat.
Karena ruang publik dapat digunakan untuk berbagai fungsi yang dapat menunjang kegiatan masyarakat setempat dan juga sebagai pengikat persatuan warga dengan hal sederhana seperti berkumpul atau berpapasan ditempat tersebut.
Persoalan ini bukanlah persoalan kecil, dilihat dari berbagai berita di media masa, ruang publik di daerah Ibu Kota saja contohnya, sangatlah sedikit, dan itu dikeluhkan oleh masyarakat dari berbagai kalangan, dan alangkah baiknya jika masyarakat dari semua lapisan dan di berbagai daerah-pun belajar untuk selalu melestarikan ruang publik yang ada untuk kepentingan bersama.
Sayup-sayup kudengar tawa dari anak-anak yang masih bermain dipinggir lapangan, terdengar ceria.
Alangkah indahnya” gumamku.
Dan jika kita semua dapat melestarikan senyuman itu akan lebih indah lagi” aku menambahi.
Untuk masa yang panjang, untuk anak-anak negeri yang sudah sulit keluar rumah dan tak lagi bergaul dengan sebaya, tapi bergaul dengan Game dalam sebongkah box”
Untuk mereka selalu bekumpul, bersosialisasi dan untuk mereka kenang dimasa muda dan masa selanjutnya”, Aaamin.
Matahari tetap teduh, seorang teman yang sedang berolah-raga memanggilku, aku-pun menghampiri, memasuki lapangan dan kuambil sebuah raket badminton yang sudah disediakan. Let’s Play...!!!

Pinggiran Jogja, 21 Maret 2013.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar