Jumat, 03 Agustus 2012

LINGUISTIK, SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA


A.    Apakah linguistik itu?
Apakah linguistik itu? Mungkin itulah pertanyaan dasar yang harus kita jawab terlebih dahulu. Berikut beberapa definisi linguistik dari beberapa ahli:
1.      Chaer (2007) mendefinisikan linguistik sebagai ilmu tentang bahasa; atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.
2.      Lyons (1981) menyatakan bahwa linguistik merupakan suatu ilmu yang objeknya adalah bahasa manusia yang  dikaji secara ilmiah.[1]
3.      Allan dan Corder (1957) menekankan definisi linguistik dari sudut bahasa, baik sebagai objek formal kajian maupun metodologinya.[2]
4.      Dalam kamus Webster (1981) linguistik didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari empat hal yaitu satuan-satuan bahasa, hakekat bahasa, struktur bahasa dan perubahan bahasa.[3]
Chaer (2007) menyebutkan bahwa kata linguistik (berpadanan dengan linguistics dalam bahasa Inggris, linguistique dalam bahasa Perancis dan linguistiek dalam bahasa Belanda) diturunkan dari kata bahasa Latin lingua yang berarti “bahasa”, didalam bahasa-bahasa “Roman” yaitu bahasa-bahasa yang berasal dari bahasa Latin, terdapat kata yang serupa atau mirip dengan kata Latin lingua itu. Antara lain: lingua dalam bahasa Italia, lengue dalam bahasa Spanyol, langue (dan langage) dalam bahasa Perancis. Begitupun dalam bahasa Inggris yang mengadopsi kata language dari kata langage bahasa Perancis.
Dalam bahasa Perancis, kita menemukan dua istilah berbeda, yaitu langue dan langage. Langue diartikan sebagai bahasa tertentu seperti bahasa Perancis, Inggris, Jawa dan sebagainya. Sedangkan langage diartikan sebagai bahasa secara umum, yaitu bahasa yang terdapat dan digunakan manusia pada umumnya. Dalam pendefinisian langage tersebut dapat diambil contoh dalam sebuah ungkapan “Manusia memiliki bahasa, sedangkan binatang tidak”. Selain dua istilah tersebut, bahasa Perancis memiliki satu istilah lagi untuk menggambarkan bahasa yaitu parole. Chaer (2007) menyebutkan bahwa parole adalah bahasa dalam wujudnya yang nyata dan konkret, yaitu berupa ujaran. Oleh karena itu, ketiga istilah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
No
Istilah
Keterangan
1
Langage
Sistem bahasa manusia secara umum
2
Langue
Sistem bahasa tertentu
3
Parole
Wujud bahasa konkret yang digunakan masyarakat sehari-hari

Ilmu linguistik disebut juga dengan linguistik umum (general linguistik). Artinya linguistik tidak hanya menyelidiki suatu langue tertentu tanpa memperhatikan ciri-ciri bahasa lain. sebagai contoh, sulit bagi kita untuk untuk memahami morfologi bahasa Indonesia jika tidak memahami morfologi bahasa-bahasa lain. Memang, morfologi bahasa Iindonesia seharusnya dianalisis hanya dengan bahasa Indonesia, akan tetapi bahan itu saja tidak memberikan pengertian kepada kita bagaimana struktur morfologi pada umumnya.[4] Dengan kata lain, sasaran linguistik bukan hanya  terfokus pada langue saja, tetapi juga pada langage yang lebih umum.
B.     Sejarah dan Perkembangan Linguistik
 Sejarah dan perkembangan linguistik terbagi menjadi lima periode utama yaitu:
B.1. Zaman Yunani Kuno (Abad ke-5 S.M)
Dengan ciri dan dasar filsafat yang melekat erat pada pemikir-pemikir pada zaman ini. yaitu membahas tentang asal usul bahasa yang digunakan oleh umat manusia, dan dalam masa ini fokus kajiannya adalah sebagai berikut:
1.      Pertentangan antara Fisis dan Nomos.
Fisis yaitu alami, bahwa bahasa memiliki hubungan dengan asal-usul sumber dalam prinsip-prinsip pribadi dan tidak dapat diganti, sedangkan Nomos yaitu konvensi, bahwa bahasa itu diperoleh dari hasil kebiasaan dan teradisi dan hukumnya tidaklah tetap dan bisa berubah.
2.      Pertentangan antara Analogi dan Anomaly.
Analogi: adalah bahasa yang bersifat teratur, sedangkan Anomali adalah bahasa yang bersifat tidak teratur.
B.1.1.  Kaum Shopis
Melakukan kerja empiris, menggunakan ukuran tertentu, mementingkan retorika dalam studi dan membedakan kalimat berdasarkan isi dan makna.
B.1.2.  Plato
Dalam kajiannya, ia masih memperdebatkan analogi dan anomali, kemudian membuat batasan bahwa bahasa adalah pernyataan pikiran manusia dengan perantara onomatha dan rhemata dan Plato jugalah yang pertama kali membedakan antara onoma dan rhema.  Onoma adalah nama (dalam bahasa sehari-hari), nomina (dalam tata bahasa), subjek. Sedangkan Rhema adalah ucapan (dalam bahasa sehari-hari), verba (dalam tata bahasa), predikat.
B.1.3. Aristotales
Dalam kajiannya, ia membagi kelas kata menjadi tiga bagian yaitu: onoma, rhema dan syndesmoy. Adapun yang dimaksud dengan “Syndesmoy” adalah preposisi dan konjungsi.
Aristotales juga membedakan jenis kelamin kata menjadi tiga yaitu: maskulin, feminin dan neutrum.
B.1.4. Kaum Staik
Mengembangkan penelitian bahasa sebagai berikut:
1.      Membedakan studi bahasa secara logika dan tata bahasa.
2.      Menciptakan istilah khusus dalam tata bahasa.
3.   Membagi tiga komponen studi bahasa yaitu: tanda (sign, symbol, semionin), makna dan hal yang berada diluar bahasa.
4.     Membedakan antara legein (bunyi fonologi yang bermakna) dan propheral (bunyi bahasa yang bermakna).
5.    Membagi jenis kata menjadi empat bagian yaitu: kata benda, kata kerja, syndesmoy dan arthoron.
6.    Membedakan kata kerja menjadi kata kerja komplit dan tak komplit serta kata kerja aktif dan pasif.
B.1.5. Kaum Alexandrian
Menciptakan buku dengan judul Dionysius Thrax yang menjadi cikal bakal tata bahasa tradisional.
B.2. Zaman Romawi
Studi bahasa pada zaman ini merupakan kelanjutan dari studi yang telah dilakukan pada masa Yunani kuno.
B.2.1. Varro dan “De Langua Latina”
Merupakan sebuah buku yang ditulis oleh Varro yang berisikan penjelasan tentang:
1.      Etimilogi: mempelajari asal-usul kata beserta artinya.
2.  Morfologi: mempelajari kata dan  pembentukannya, serta mempelajari deklinasi (yaitu perubahan bentuk berdasarkan kategori, kasus, jumlah dan jenis) dan deklinasi ini dibagi menjadi dua yaitu: naturalis dan voluntaris.
            B.2.2. Institutiones Grammaticae (tata bahasa Priscia)
Buku Priscia ini merupakan buku tata bahasa latin yang paling lengkap dan merupakan tonggak pembicaraan bahasa tradisional. Buku ini berisikan tentang:
1.    Fonologi: membicarakan istilah Litterae (yaitu bagian terkecil bunyi yang dapat diartikan).
2.     Morfologi: membicarakan istilah Dictio (yaitu bagian minimum ujaran yang harus diartikan terpisah dalam makna sebagai satu keseluruhan).
3.    Sintaksis: membicarakan istilah Oratio (yaitu tata susun kata berselaras yang menunjukkan kalimat itu selesai).
B.3. Zaman Pertengahan
Terdapat tiga pembahasan dan kajian yang perlu diperhatikan pada periode ini yaitu:
1.      Kaum Modiste
Pada masa ini berkembang pesatnya kejian tentang etimologi bahasa.
2.      Tata Bahasa Spekulativa
Menurut tata bahasa ini, kata tidak secara langsung mewakili alam dan benda yang ditunjuk, tetapi hanya mewakili dalam berbagai cara, modus, substansi, aksi, kualitas dan lain sebagainya.
3.      Petrus Hipanus dengan bukunya Summitae Logicales:
a.       Memasukkan psikologi dalam bahasa.
b.   Membedakan Nomen menjadi dua macam yaitu: Substantivum dan adjectivum.
c.  Membedakan Partes Orationes menjadi Categorimatek (semua bentuk yang dapat menjadi subjek atau predikat) dan Syntategorematik (semua bentuk tutur lainnya).

B.4. Zaman Renaisans
Zaman ini dianggap sebagai abad pembuka bagi pemikiran modern. Bahasa Ibrani dan Arab banyak dipelajari orang pada akhir abad pertengahan dan sesungguhnya kedua bahasa tersebut merupakan dua bahasa serumpun dan dalam perkembangannya,  studi bahasa Ibrani sejalan dengan perkembangan linguistik bahasa Arab yang memang sudah lebih dahulu memperoleh kemajuan, karena kedudukannya sebagai bahasa kitab suci agama Islam, yaitu Qur’an. Terdapat dua aliran linguistik terkemuka Arab, Basrah dan Kufah. Basrah (menganut konsep analogi dari Yunani), sehingga mengacu pada kereguleran dan kestatisan bahasa. sedangkan Kufah (menganut konsep anomali), mengacu pada keanekaragaman bahasa. Tokoh Arab Sibawaihi, dalam bukunya Al-‘Ayn, membagi kata menjadi : ismun (nomen), fi’lun (verbum), harfun (partikel). Sementara itu, disisi lain, bahasa Eropa, serta bahasa diluar Eropa, lingua franca (bahasa antarbangsa) digunakan untuk kegiatan politik, perdagangan dan sebagainya.

B.5. Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Periode ini merupakan babak baru dalam kajian linguistic, yaitu dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik historis komparatif serta studi mengenai hakikat bahasa secara linguistik.
B.6. Linguistik abad-20
Yaitu periode linguistik modern atau puncak strukturalisme, karena linguistik pada periode ini telah menjadi bidang kajian yang otonom.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Verhaar, J.V.M. 1981. Pengantar Linguistk. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Muhammad. 2004. Belajar Mikro Linguistik. Yogyakarta: Liebe Book Press.
Arif, Muhammad. Makalah Sejarah dan Aliran Linguistik. Diakses dari: http://cakrabuwana.files.wordpress.com/2008/09/muhammad-arif-cakra-buwana-bab-8-sejarah-dan-aliran-linguistik.pdf. 03-08-2012. Pukul: 14.00. WIB.





[1] Muhammad. Belajar Mikro Linguistik. 2004. Cet-I. Yogyakarta: Liebe Book Press. Hal. 2.
[2] Ibid. Hal. 2.
[3] Ibid. Hal. 1.
[4] Verhaar. Pengantar Linguistk. 1981. Cet-IV. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal. 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar