A.
Apakah linguistik itu?
Apakah linguistik
itu? Mungkin itulah pertanyaan dasar yang harus kita jawab terlebih dahulu. Berikut beberapa definisi linguistik dari
beberapa ahli:
1. Chaer (2007) mendefinisikan linguistik sebagai ilmu tentang bahasa; atau
ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.
2. Lyons (1981) menyatakan bahwa linguistik merupakan suatu ilmu yang objeknya
adalah bahasa manusia yang dikaji secara
ilmiah.[1]
3. Allan dan Corder (1957) menekankan definisi linguistik dari sudut bahasa,
baik sebagai objek formal kajian maupun metodologinya.[2]
4. Dalam kamus Webster (1981) linguistik didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari empat hal yaitu satuan-satuan bahasa, hakekat bahasa, struktur
bahasa dan perubahan bahasa.[3]
Chaer (2007) menyebutkan bahwa kata linguistik
(berpadanan dengan linguistics dalam bahasa Inggris, linguistique
dalam bahasa Perancis dan linguistiek dalam bahasa Belanda) diturunkan
dari kata bahasa Latin lingua yang berarti “bahasa”, didalam
bahasa-bahasa “Roman” yaitu bahasa-bahasa yang berasal dari bahasa Latin,
terdapat kata yang serupa atau mirip dengan kata Latin lingua itu.
Antara lain: lingua dalam bahasa Italia, lengue dalam bahasa
Spanyol, langue (dan langage) dalam bahasa Perancis. Begitupun
dalam bahasa Inggris yang mengadopsi kata language dari kata langage bahasa
Perancis.
Dalam bahasa Perancis, kita menemukan dua istilah
berbeda, yaitu langue dan langage. Langue diartikan
sebagai bahasa tertentu seperti bahasa Perancis, Inggris, Jawa dan sebagainya.
Sedangkan langage diartikan sebagai bahasa secara umum, yaitu bahasa
yang terdapat dan digunakan manusia pada umumnya. Dalam pendefinisian langage
tersebut dapat diambil contoh dalam sebuah ungkapan “Manusia memiliki
bahasa, sedangkan binatang tidak”. Selain dua istilah tersebut, bahasa Perancis
memiliki satu istilah lagi untuk menggambarkan bahasa yaitu parole. Chaer
(2007) menyebutkan bahwa parole adalah bahasa dalam wujudnya yang nyata
dan konkret, yaitu berupa ujaran. Oleh karena itu, ketiga istilah tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut:
No
|
Istilah
|
Keterangan
|
1
|
Langage
|
Sistem bahasa manusia secara umum
|
2
|
Langue
|
Sistem bahasa tertentu
|
3
|
Parole
|
Wujud bahasa konkret yang digunakan
masyarakat sehari-hari
|
Ilmu linguistik disebut juga dengan linguistik umum (general
linguistik). Artinya linguistik tidak hanya menyelidiki suatu langue tertentu
tanpa memperhatikan ciri-ciri bahasa lain. sebagai contoh, sulit bagi kita
untuk untuk memahami morfologi bahasa Indonesia jika tidak memahami morfologi
bahasa-bahasa lain. Memang, morfologi bahasa Iindonesia seharusnya dianalisis
hanya dengan bahasa Indonesia, akan tetapi bahan itu saja tidak memberikan
pengertian kepada kita bagaimana struktur morfologi pada umumnya.[4]
Dengan kata lain, sasaran linguistik bukan hanya terfokus pada langue saja, tetapi juga
pada langage yang lebih umum.
B. Sejarah dan Perkembangan Linguistik
Sejarah dan perkembangan linguistik
terbagi menjadi lima periode utama yaitu:
B.1. Zaman Yunani Kuno (Abad ke-5 S.M)
Dengan ciri dan dasar filsafat yang melekat
erat pada pemikir-pemikir pada zaman ini. yaitu membahas tentang asal usul
bahasa yang digunakan oleh umat manusia, dan dalam masa ini fokus kajiannya
adalah sebagai berikut:
1. Pertentangan antara Fisis dan Nomos.
Fisis yaitu alami, bahwa bahasa memiliki hubungan dengan asal-usul sumber
dalam prinsip-prinsip pribadi dan tidak dapat diganti, sedangkan Nomos yaitu
konvensi, bahwa bahasa itu diperoleh dari hasil kebiasaan dan teradisi dan
hukumnya tidaklah tetap dan bisa berubah.
2. Pertentangan antara Analogi dan Anomaly.
Analogi: adalah bahasa yang bersifat teratur, sedangkan Anomali adalah
bahasa yang bersifat tidak teratur.
B.1.1. Kaum Shopis
Melakukan kerja empiris, menggunakan ukuran
tertentu, mementingkan retorika dalam studi dan membedakan kalimat berdasarkan
isi dan makna.
B.1.2. Plato
Dalam kajiannya, ia masih memperdebatkan analogi dan
anomali, kemudian membuat batasan bahwa bahasa adalah pernyataan pikiran
manusia dengan perantara onomatha dan rhemata dan Plato jugalah
yang pertama kali membedakan antara onoma dan rhema. Onoma adalah nama (dalam bahasa
sehari-hari), nomina (dalam tata bahasa), subjek. Sedangkan Rhema adalah
ucapan (dalam bahasa sehari-hari), verba (dalam tata bahasa), predikat.
B.1.3. Aristotales
Dalam kajiannya, ia membagi kelas kata menjadi tiga
bagian yaitu: onoma, rhema dan syndesmoy. Adapun yang dimaksud dengan “Syndesmoy”
adalah preposisi dan konjungsi.
Aristotales juga membedakan jenis kelamin kata menjadi
tiga yaitu: maskulin, feminin dan neutrum.
B.1.4. Kaum Staik
Mengembangkan penelitian bahasa sebagai berikut:
1. Membedakan studi bahasa secara logika dan tata bahasa.
2. Menciptakan istilah khusus dalam tata bahasa.
3. Membagi tiga komponen studi bahasa yaitu: tanda (sign, symbol, semionin),
makna dan hal yang berada diluar bahasa.
4. Membedakan antara legein (bunyi fonologi yang bermakna) dan propheral
(bunyi bahasa yang bermakna).
5. Membagi jenis kata menjadi empat bagian yaitu: kata benda, kata kerja, syndesmoy
dan arthoron.
6. Membedakan kata kerja menjadi kata kerja komplit dan tak komplit serta kata
kerja aktif dan pasif.
B.1.5. Kaum Alexandrian
Menciptakan buku dengan judul Dionysius
Thrax yang menjadi cikal bakal tata bahasa tradisional.
B.2. Zaman Romawi
Studi bahasa pada zaman ini merupakan kelanjutan dari
studi yang telah dilakukan pada masa Yunani kuno.
B.2.1. Varro dan “De Langua Latina”
Merupakan sebuah buku yang ditulis oleh Varro
yang berisikan penjelasan tentang:
1.
Etimilogi: mempelajari asal-usul kata beserta
artinya.
2. Morfologi: mempelajari kata dan pembentukannya, serta mempelajari deklinasi
(yaitu perubahan bentuk berdasarkan kategori, kasus, jumlah dan jenis) dan
deklinasi ini dibagi menjadi dua yaitu: naturalis dan voluntaris.
B.2.2. Institutiones Grammaticae (tata bahasa Priscia)
Buku
Priscia ini merupakan buku tata bahasa latin yang paling lengkap dan
merupakan tonggak pembicaraan bahasa tradisional. Buku ini berisikan tentang:
1. Fonologi:
membicarakan istilah Litterae (yaitu bagian terkecil bunyi yang dapat
diartikan).
2. Morfologi:
membicarakan istilah Dictio (yaitu bagian minimum ujaran yang harus
diartikan terpisah dalam makna sebagai satu keseluruhan).
3. Sintaksis:
membicarakan istilah Oratio (yaitu tata susun kata berselaras yang
menunjukkan kalimat itu selesai).
B.3.
Zaman Pertengahan
Terdapat
tiga pembahasan dan kajian yang perlu diperhatikan pada periode ini yaitu:
1.
Kaum
Modiste
Pada masa ini berkembang pesatnya kejian tentang etimologi bahasa.
2.
Tata
Bahasa Spekulativa
Menurut tata
bahasa ini, kata tidak secara langsung mewakili alam dan benda yang ditunjuk,
tetapi hanya mewakili dalam berbagai cara, modus, substansi, aksi, kualitas dan
lain sebagainya.
3.
Petrus
Hipanus dengan bukunya Summitae Logicales:
a.
Memasukkan
psikologi dalam bahasa.
b. Membedakan
Nomen menjadi dua macam yaitu: Substantivum dan adjectivum.
c. Membedakan Partes
Orationes menjadi Categorimatek (semua bentuk yang dapat menjadi
subjek atau predikat) dan Syntategorematik (semua bentuk tutur lainnya).
B.4.
Zaman Renaisans
Zaman ini dianggap sebagai abad pembuka bagi pemikiran modern. Bahasa Ibrani dan Arab banyak dipelajari orang
pada akhir abad pertengahan dan sesungguhnya kedua bahasa tersebut merupakan
dua bahasa serumpun dan dalam perkembangannya,
studi bahasa Ibrani sejalan dengan perkembangan linguistik bahasa Arab
yang memang sudah lebih dahulu memperoleh kemajuan, karena kedudukannya sebagai bahasa
kitab suci agama Islam, yaitu Qur’an. Terdapat dua aliran
linguistik terkemuka Arab, Basrah dan Kufah. Basrah (menganut
konsep analogi dari Yunani), sehingga mengacu pada kereguleran dan kestatisan
bahasa. sedangkan Kufah (menganut konsep anomali), mengacu pada
keanekaragaman bahasa. Tokoh Arab Sibawaihi, dalam bukunya Al-‘Ayn,
membagi kata menjadi : ismun (nomen), fi’lun (verbum), harfun (partikel).
Sementara itu, disisi lain, bahasa Eropa, serta bahasa diluar Eropa, lingua
franca (bahasa antarbangsa) digunakan untuk kegiatan politik, perdagangan dan
sebagainya.
B.5. Menjelang
Lahirnya Linguistik Modern
Periode ini
merupakan babak baru dalam kajian linguistic, yaitu dengan berkembangnya studi
linguistik bandingan atau linguistik historis komparatif serta studi mengenai
hakikat bahasa secara linguistik.
B.6.
Linguistik abad-20
Yaitu
periode linguistik modern atau puncak strukturalisme, karena linguistik pada
periode ini telah menjadi bidang kajian yang otonom.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik
Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Verhaar,
J.V.M. 1981. Pengantar Linguistk. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Muhammad. 2004. Belajar Mikro
Linguistik. Yogyakarta: Liebe Book Press.
Arif, Muhammad. Makalah
Sejarah dan Aliran Linguistik. Diakses dari: http://cakrabuwana.files.wordpress.com/2008/09/muhammad-arif-cakra-buwana-bab-8-sejarah-dan-aliran-linguistik.pdf. 03-08-2012. Pukul: 14.00. WIB.
http://adiel87.blogspot.com/2009/06/sejarah-dan-aliran-linguistik.html. Diakses: 03-08-2012. Pukul: 14.30. WIB.
http://arnifebriani.blogspot.com/2011/07/periodisasi-sejarah-linguistik.html. Diakses: 03-08-2012. Pukul: 16.12. WIB.
http://www.scribd.com/doc/22798233/sejarah-perkembangan-linguistik. Diakses: 03-08-2012. Pukul: 14.20. WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar